Untukmu yang (Tak Sempat) Kumiliki
Kau hadir begitu saja,
tak kusangka, tak kuduga,
tapi entah bagaimana caranya aku langsung merasa jatuh cinta.
Bukan karena kau sempurna,
tapi karena kau membuat segalanya terasa sederhana namun berarti.
Kita memang pernah dekat,
pernah saling berkabar,
pernah merasa dunia ini hanya milik berdua.
Tapi nyatanya,
kita hanya singgah di satu fase yang tak pernah benar-benar ditakdirkan jadi kisah.
Aku pernah ingin memilikimu, sungguh.
Pernah terbesit dalam doaku,
agar semesta bersikap sedikit lebih ramah padaku,
agar kau menoleh, dan melihat betapa aku memperjuangkanmu,
dalam diam yang terlalu panjang.
Tapi mungkin waktu tak berpihak,
atau mungkin kita memang tak pernah ditulis dalam halaman yang sama.
Kau bahagia di jalanmu,
dan aku harus belajar ikhlas di jalanku.
Untukmu yang tak sempat kumiliki,
terima kasih sudah hadir walau hanya sebentar.
Terima kasih telah membuatku percaya,
bahwa mencintai tidak harus selalu memiliki.
Dan jika suatu saat nanti kita dipertemukan lagi,
meski hanya sebagai dua orang asing yang saling tersenyum,
aku akan tetap berterima kasih.
Karena dalam hidupku yang singkat ini,
aku pernah jatuh cinta dengan tulus…
pada seseorang yang bahkan tak sempat kupegang tangannya.