Karena saat ia terlalu tajam, ia bisa melukai tanganmu sendiri.
Begitu pula dengan hidup.
Jangan terlalu memaksa untuk jadi sempurna.
Jangan terlalu keras mencintai, apalagi pada seseorang yang bahkan tak pernah benar-benar melihat ke arahmu.
Kadang, niat baik yang kau rawat sepenuh hati justru berubah menjadi luka yang sulit sembuh.
Kamu hanya ingin memberi yang terbaik,
tapi kamu lupa…
bahwa kamu juga manusia,
yang bisa kelelahan,
yang bisa patah,
yang bisa kecewa karena terlalu memaksakan semuanya sendiri.
Jangan selalu jadi orang yang menunggu,
jangan selalu jadi yang paling peduli.
Cintamu besar, iya.
Tulusmu dalam, iya.
Tapi bukan berarti kamu harus terus menyakiti dirimu sendiri atas nama cinta.
Ada kalanya…
melepaskan bukan karena berhenti mencintai,
tapi karena kamu sadar, tak semua hal yang kamu perjuangkan akan memilih tinggal.