Terkadang, hati memang sudah tahu jawabannya...
Terkadang, hati memang sudah tahu jawabannya...
Jauh sebelum logika sempat bicara.
Hati sering lebih dulu merasa, lebih dulu memahami,
bahwa yang kita harapkan mungkin tidak akan pernah menjadi milik kita.
Tapi entah mengapa, kita tetap bertahan,
seolah harapan bisa mengubah takdir yang sudah digariskan.
Kita tahu atau setidaknya diam-diam sadar
bahwa seseorang tidak akan pernah tinggal,
bahwa perasaan kita tidak pernah benar-benar bersambut.
Namun kita tetap memberi ruang, tetap menunggu,
karena hati selalu punya caranya sendiri untuk berharap.
Tapi tak apa…
karena setiap rasa butuh waktu.
Waktu untuk tumbuh, untuk belajar,
dan akhirnya... untuk benar-benar menerima.
Bukan karena berhenti mencinta,
tapi karena mulai mencintai diri sendiri.