Ternyata, melupakanmu... tidak semudah itu
Ternyata, melupakanmu... tidak semudah itu
Bukan seperti menghapus tinta di kertas kosong.
Ini seperti mencoba menghapus ukiran di batu keras, dalam, dan meninggalkan bekas walau tak kasat mata.
Kamu pernah tertanam di hatiku,
bukan sekadar hadir lalu pergi.
Kamu tumbuh, membentuk kenangan, menyisakan harap meski akhirnya hanya aku yang menyiraminya sendiri.
Aku pikir waktu bisa menyembuhkan,
ternyata waktu hanya membuat aku lebih pandai menyembunyikan luka.
Aku masih ingat detailnya: caramu tertawa, caramu menatap, bahkan caramu berpura-pura tak tahu apa yang aku rasa.
Dan sekarang aku tahu,
melupakanmu bukan perkara melepas… tapi belajar hidup dengan kehilangan yang tidak pernah benar-benar selesai.