Dia memang pilihan hatiku, tapi ternyata… bukan pilihan takdir untuk bersamaku.
Aku memilihnya dalam diam, dalam doa, dalam harap yang tak pernah putus.
Tapi sekeras apapun aku menggenggam, takdir tetap memilih jalan lain.
Lucunya, aku tak pernah menyesal telah memilihnya.
Karena mencintainya, walau tak pernah benar-benar dimiliki,
adalah salah satu hal paling tulus yang pernah aku lakukan.
Aku mencintainya tanpa janji, tanpa kepastian, hanya percaya.
Tapi kini aku harus belajar menerima, bahwa tidak semua yang kita inginkan, akan tinggal selamanya.
Bahwa kadang, orang yang paling kita inginkan, adalah orang yang paling kita harus lepaskan.
Karena yang datang dari takdir tak akan pernah hanya sekadar singgah.
Dan yang memang ditakdirkan untukku… pasti akan tinggal, tanpa perlu diminta.