Aku sempat ragu menulis ini. Bahkan untuk sekadar menyapamu dengan kata "hai" saja, aku merasa canggung.
Lucu ya, seseorang yang dulu begitu dekat, sekarang hanya bisa aku sapa diam-diam lewat tulisan, bukan lagi lewat obrolan panjang seperti dulu.
Sebenarnya... aku malu.
Malu karena masih memikirkanmu sejauh ini.
Malu karena aku masih menyimpan banyak hal yang belum sempat aku ucapkan.
Dan salah satunya adalah: aku rindu.
Bukan hanya rindu obrolan kita, tapi rindu caramu membuat segalanya terasa ringan.
Makanya aku menulis ini,
karena aku tahu, untuk menyapamu secara langsung mungkin bukan pilihan yang tepat lagi.
Mungkin kamu sudah punya duniamu sendiri sekarang, dan aku bukan bagian dari cerita itu.
Tapi... jika suatu hari kamu membaca ini entah tanpa sengaja atau memang karena kamu mencariku, aku ingin kamu tahu bahwa ada seseorang yang masih diam-diam mengingatmu.
Seseorang yang masih penasaran, apakah kamu baik-baik saja,
dan masih diam-diam menyebut namamu dalam doanya.
Semoga kamu membaca ini.
Dan kalaupun tidak... semoga perasaanku cukup sampai di sini,
tanpa harus mengganggu tenang yang sedang kamu jalani.